(Saguhati Sayembara Puisi Islami GKLN 2009/2010 dan dimuatkan di dalam Antologi Puisi JUZUK)
Menerjah sebuah belukar sirah
dalam rimbun cintamu pada Tuhan
kala Jibrilmembisikkan wahyu itu
lalu engkau suburkan sepohon amanah
demi merungkai kusut
akar kejahilan umat
dalam peribadi agung seorang utusan.
Telah kau harung hayat dalam
kemarau iman mereka yang panjang
tatkala tiada setitis mata air pun
menyerap debu kasihmu itu
lalu ia terbang bersama perit
dukamu, dihembus semilir
tanpa nur Ilahi untuk mereka.
Jerihmu persis berdiri di pinggir gunung
engkau pegun melontar kalam sakti Tuhan.
Teguh memasak langkah
di tebing zaman yang zulmat.
Mencari harap takwa dan iman
biar mereka palit najis di tubuhmu
caci dibaling keras ke corong telingamu
marah si kafir hampir meregur nafasmu.
Itulah engkau wahai Muhammad
punya ketabahan dalam lakaran
sebuah sirah derita.
Sedang aku cuma umatmu
lahir dalam lanjut usia deritamu
yang kian dilupakan.
Kota Kaherah, 19 Mac 2008
12 Rabiul Awwal 1428 H
0 Lintasan Hati :
Catat Ulasan